Ingin Peternak Mandiri, KPC Bangun Pusat Pembibitan Unggas Lokal
PT Kaltim Prima Coal (KPC) bertekad para peternak ayam di Kutai Timur, segera mendapatkan bibit atau day old chicken (DOC) dengan harga terjangkau. Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR), KPC membangun Pusat Pembibitan Unggas Lokal, yang berlokasi di lahan pascatambang D2 Murung, Kabo Jaya.
Melalui MoU antara KPC dengan Pemkab Kutim benomor L026/ESD/BCRD/III/2017, Pusat Pembibitan Unggas Lokal (Breeding Farm) itu dibangun dengan kapasitas 6000 ekor indukan. Terdapat dua kandang dengan kapasitas masing-masing 3000 ekor per kandang serta satu kandang untuk penetasan DOC.
Breeding Farm pertama di Kaltim ini, diresmikan oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Rabu (13/10/2021). Ardiansyah mengaku senang atas inisiatif KPC membangun breeding farm di Kutai Timur. Ia mengibaratkan, adanya breeding farm tersebut seperti
‘kejatuhan durian montong’.
“Saya merasa, danya breeding farm KPC ini, seperti kejatuhan durian montong. Saya tau, membangun breeding farm ini tidak mudah. Sangat banyak lika likunya. Saya menaruh apresiasi tinggi kepada KPC untuk pembangunan ini,” kata Ardiansyah.
Chief Operating Officer (COO) KPC Muhammad Rudy mengatakan, sudah lama mengidam-idamkan adanya Pusat Pembibitan Unggas Lokal dan baru terealisasi saat ini. “Ini sudah lama kami idam-idamkan. Saya yakin jika ini kita kembangkan, bisa menjadi ujung tombak perekonomian Kutai Timur,” kata Rudy.
GM External Affairs and Sustainable Development (ESD) Wawan Setiawan mengatakan, breeding farm bisa menekan harga DOC antara 30-40 persen di tingkat peternak. Rencananya produksi breeding farm KPC menurut Wawan, akan mencapai 20 ribu ekor per bulan.
Menurut data Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (HIMPULI) Kaltim, kapasitas produksi 20 ribu DOC tersebut, bisa memenuhi 30 persen kebutuhan Kaltim per bulan, yang dapat mencapai 80 ribu ekor.
Pembangunan breeding farm KPC telah menelan biaya Rp 3,2 miliar, untuk sarana dan prasarana, berupa dua unit kandang masing-masing indukan, satu unit hatchery (tempat pengeraman dan penetasan), tiga mesin pengeraman dan satu mesin penetasan berkapasitas 10 ribu butir telur.(*)