Chiko Telah Menempati Rumah Barunya di Sungai Lesan

Chiko, orangutan yang sering ditemui di sekitar area Perkantoran Pit Hatari PT Kaltim Prima Coal (KPC), telah menempati rumah barunya di Hutan Lindung Sungai Lesan (HLSL), Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau. Rabu (20/10/2021) merupakan hari terakhir Chiko berada di Sangatta.

 Pasalnya, perilaku Chiko yang berubah menjadi lebih nyaman berinteraksi dengan manusia, memiliki potensi konflik yang tinggi. Untuk itu, KPC bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, Centre for Orangutan Protection (COP) dan Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Berau Barat melepasliarkan Chiko ke HLSL, Kamis (21/10/2021).

 “Chiko ini sudah terlalu nyaman berinteraksi dengan manusia, makanya kami menghubungi BKSDA untuk memindahkan Chiko dari area KPC,” kata Wahyu Wardana, Superintendent Reclamation Operation KPC.

 Proses persiapan translokasi dilakukan seminggu sebelumnya, melibatkan tim Environmental  KPC dan BKSDA Kaltim, para dokter hewan KPC dan dokter hewan dari BKSDA. “Selama masa karantina di kandang transit, kondisi kesehatan Chiko dikontrol oleh dokter hewan dari BKSDA dan dokter hewan dari KPC,” kata Agung Febrianto, Superintendent Reclamation Planning KPC.

 Translokasi berjalan mulus. Begitu kandang terbuka, Chiko tanpa kendala langsung keluar menuju pohon terdekat dan memanjat tinggi menjelajahi kanopi hutan Sungai Lesan. Pelepasan yang mulus tersebut disambut tepuk tangan meriah oleh tim translokasi Chiko.

 Kepala Balai KSDA Kaltim Dr. Ir. Ivan Yusfi Noor M. Si, menjamin Chiko akan aman di  HLSL. Pasalnya, hutan dengan area seluas 12 ribu hektar lebih itu, memiliki daya dukung yang baik bagi kehidupan Orangutan. 

 “Kami (BKSDA, red), bersama teman-teman NGO dan KPHP sudah melakukan studi di HLSL ini. Kesimpulan dari studi itu adalah HLSL ini memiliki kemampuan untuk mendukung kehidupan Orangutan. Sehingga layak untuk memindahkan Chiko yang kita selamatkan dari area KPC,” kata Ivan sapaan akrab Kepala Balai KSDA Kaltim.


Ivan lebih lanjut mengatakan, HLSL memenuhi semua aspek yang diperlukan untuk kelangsungan hidup Orangutan. Aspek itu antara lain  keamanan dan daya dukung lingkungan.  

Dari aspek keamanan, menurut Ivan, HLSL memiliki pengelola, yakni Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Berau Barat. Sedangkan, aspek daya dukung lingkungan, memiliki sumber  pakan  dan merupakan habitat asli Orangutan liar dengan kepadatan rendah sehingga masih memungkinkan untuk menerima individu Orangutan lain.

 “Dari survei yang kami lakukan bersama, kami masih dapat menemukan Orangutan liar di HLSL ini. Selain itu, HLSL aman karena sudah dikelola oleh KPHP Berau Barat. Kami yakin Chiko akan aman di sini,” kata Ivan.

 Ivan berharap, Chiko yang berjenis kelamin jantan itu bisa menemukan pasangan dan akan berkembangbiak, sehingga populasi orang utan terus bertambah. “Kami berharap Chiko menemukan pasangan sehingga bisa berkembangbiak di HLSL ini,” kata Ivan.(*)