Warga Kutim Dapat Pelatihan Mekanik Alat Berat dari KPC

Sudah 465 Orang Sejak Tahun 2007

PT Kaltim Prima Coal (KPC) kembali melatih warga Kutai Timur untuk menjadi Mekanik Alat Berat, melalui Program Magang (Apprentice), untuk jangka waktu satu tahun. Untuk batch 1 tahun 2022 ini, panitia telah menjaring 16 orang peserta dari 300 orang pelamar.

Program Apprentice Mekanik ini bekerjasama dengan UPT Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI) Mandiri. Pembukaan Batch 1 pada tahun ini dilaksanakan di Gedung BLKI Mandiri, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sangatta Utara, Senin (15/8/22).

Para peserta akan belajar selama satu tahun tentang mekanik alat berat. Tiga bulan pertama akan belajar teori di kelas BLKI dan sembilan bulan setelahnya akan melakukan praktek di Workshop alat berat KPC. Mereka akan dibimbing oleh para mentor terbaik dari Mining Support Division (MSD).

General Manager External Affairs and Sustainable Development (ESD) Wawan Setiawan mengatakan, Program Apprentice Mekanik merupakan salah satu usaha KPC untuk meningkatkan kapasitas pemuda Kutai Timur. “Kami ingin memberikan skill mekanik kepada pemuda pemudi Kutai Timur, agar memiliki bekal untuk bersaing dengan warga lainnya,” kata Wawan.

Wawan lebih lanjut mengakui, telah merintis Program Apprentice Mekanik itu sejak tahun 2007 silam dan telah meluluskan 449 orang. Jika ditambah dengan peserta saat ini, total warga Kutim yang mengikuti Program Apprentice Mekanik Alat Berat telah mencapai 465 orang. “Alhamdulillah, para lulusan tersebut telah bekerja di berbagai perusahaan, termasuk di KPC, subkontraktor dan perusahaan-perusahaan lainya,” aku Wawan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kutai Timur Sudirman Latif mengatakan, Program Apprentice Mekanik bertujuan untuk meningkatkan hardskill dan softskill para peserta. Ia berharap, nantinya keterampilan yang dimiliki peserta bisa membuka peluang kerja di berbagai perusahaan seperti yang dialami para senior mereka.

Dandi Saputra, salah seorang peserta Program Apprentice Mekanik Alat Berat menyampaikan rasa Syukur dan bahagia, karena dapat bersaing dengan 300 orang lainnya. Sebagai anak laki-laki pertama dalam kelurga, Dandi merasa memiliki tanggung jawab dalam membantu orangtuanya. Dandi berharap, menjadi peserta magang mekanik itu bisa memudahkannya meraih pekerjaan yang layak nantinya. “Saya berharap setelah lulus bisa memiliki skill  mekanik sehingga bisa diterima bekerja untuk membantu orangtua dan adik-adik saya,” kata Dandi.(*)